Halo
semuanya, pada postingan kali ini saya akan berbagi pengetahuan mengenai “Bisnis di Kalangan
Pelajar”. Sebenarnya ini berasal dari pengalaman saya sendiri saat mulai (dan
masih) berjualan di sekolah untuk menambah-nambah
uang jajan. Saat ini, banyak sekali anak muda yang telah terjun ke dalam
dunia bisnis, baik itu panganan, handicraft,atau bisnis lainnya. Saya sendiri tidak memiliki
bisnis yang real, dimana orang lain memproduksi barangnya sendiri, saya hanya menjual barang orang lain. Itu
tetap disebut bisnis, bukan?
Pengalaman saya memang belum banyak, namun saya rasa ini
juga akan menjadi sesuatu yang berguna bila dibagikan pada pembaca semuanya.
Mengenai pengertian bisnis sendiri saya akan mengutip salah satu pendapat para ahli yaitu Huat T. Chwee yang mengatakan bahwa:
-Bisnis dalam arti yg luas adalah istilah
umum menggambarkan semua aktifitas dan institusi yg memproduksi barang dan jasa
dalam kehidupan sehaari-hari.
-Bisnis adalah sekumpulan uang kecil yg
dikelola sekumpulan orang banyak sehingga berubah menjadi barang nyata.
-Bisnis adalah serangkain usaha yg
dilakukan satu orang atau lebih individual atau kelompok dengan menawarkan
barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan/laba.
Dari pengertian-pengertian di atas bisa kita simpulkan bahwa tujuan utama berbisnis
adalah mencari laba atau keuntungan. Iti juga yang saya lakukan di sekolah, tanpa
mengeluarkan sedikitpun biaya saya mendapat keuntungan bersih dari apa yang
saya tawarkan kepada konsumen, sama seperti pengertian bisnis menurut Steinford , bisnis adalah aktifitas yg menyediakan barang atau
jasa yg diperlukan oleh konsumen yg memiliki badan usaha, maupun perorangan yg
tidak memiliki badan hukum maupun badan usaha.
Jadi jangan malu jika saat kita menjadi seorang panitia acara sekolah lalu
diminta untuk berjualan, karena itu adalah langkah pertama menjadi seorang pebisnis.
Bahkan Rasulullah saw. pun telah mulai berbisnis sejak berumur 15 tahun (silahkan
beritahu jika saya salah) saat beliau menemani pamannya Abu Thalib untuk
berdagang di Syam, sejak saat itu Rasul tumbuh menjadi pebisnis hebat sampai
berusia 40 tahun dan seteah beliau mendapatkan kerasulannya.
Jangan anggap bahwa berbisnis (dalam artian berdagang) adalah usaha yang
tidak memiliki dasar pendidikan kuat, mungkin banyak pengusaha yang bukan
bersal dari kalangan elite atau terpelajar namun berbisnis pun memiliki seni
dan tata cara agar bisnis menjadi
lancar. Dimulai dari diri sendiri agar menjadi pribadi yang dapat dipercaya
karena dalam menjalankan sebuah bisnis diperlukan sokongan dari orang lain
untuk menjadikan bisnis kita maju, sehingga ada hubungan yang harus selalu
dijaga dengan saling percaya dan kejujuran tiap-tiap pihak.jika kita ambil
contoh, anggap saja saya seorang pelajar yang memulai usaha bisnis dengan
menjual barang orang lain, disini barang yang saya jual tidak saya beli dulu,
saya mengambil keuntungan dengan menaikkan harga barang untuk upah saya
sendiri, nah kepercayaan harus sangat kuat terjalin antara saya dengan pembuat
barang, karena bisa saja timbul kecurigaan antara saya dengan pembuat barang.
Satu hal lagi pernahkah pembaca melihat sebuah transaksi dimana penjual
diam dan hanya menggerak-gerakkan tangan? Kemungkinan besar tidak, kecuali dia
sedang memperagakan alat pembaca bahasa
isyarat. Maksud saya adalah faktor kemampuan bicara dan penampilan juga sangat
penting menunjang kelancaran berbisnis. Siapa yang mau beli dagangan saya jika
saya berjualan dengan kata-kata kasar dan menghentak-hentak, atau jika saya
berjualan dengan wajah yang kotor dan pakaian yang lusuh, tidak akan ada yang
mau beli. Ditambah lagi saya masih seorang pelajar yang belum punya banyak
pengalaman, orang akan berpikiran negatif bila semua penghambat itu ada saat
transaksi akan berlangsung.
Mulai saat ini, cobalah mandiri dengan mengubah imej diri kita menjadi
enterpreneur muda yang segar dan cakap dalam menarik konsumen. Semoga artikel
ini dapat bermanfaat dan mari berbisnis sejak dini :)
Bos, ijin ngutip ya untuk dijadikan tugas sekolah. Thanks a lot bos. Salam pe er :')